Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Gerindra, Budisatrio Djiwandono, menegaskan keanggotaan Indonesia di BRICS bukanlah upaya melawan blok ekonomi Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Eropa

Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Gerindra, Budisatrio Djiwandono, menegaskan keanggotaan Indonesia di BRICS bukanlah upaya melawan blok ekonomi Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Eropa

Kamis, 09 Januari 2025

  


Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Gerindra, Budisatrio Djiwandono, menegaskan keanggotaan Indonesia di BRICS bukanlah upaya melawan blok ekonomi Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Eropa. Ia menyatakan, langkah ini merupakan cerminan politik luar negeri bebas aktif yang selalu dijalankan Indonesia.

“Keanggotaan Indonesia di BRICS bukan bentuk konfrontasi dengan pihak mana pun. Seperti pesan Presiden Prabowo, ‘1.000 teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak,’ inilah semangat yang perlu kita pahami dari keterlibatan Indonesia di berbagai forum internasional,” ujar Budisatrio kepada wartawan, Rabu (8/1/2025).

Indonesia, lanjut Budisatrio, aktif di berbagai forum internasional seperti OECD, APEC, G-20, dan OKI. Keterlibatan ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan nasional dan tatanan global yang lebih inklusif.

Menurut Budisatrio, agenda utama dalam setiap kebijakan luar negeri adalah kepentingan nasional. Meski Indonesia memperjuangkan tatanan dunia yang lebih baik, fokus tetap pada kesejahteraan dalam negeri.

“Keanggotaan penuh Indonesia di BRICS menciptakan peluang untuk membangun tatanan global yang lebih adil dan berkelanjutan, terutama di tengah tren geopolitik yang cenderung berorientasi pada kepentingan domestik masing-masing negara,” jelasnya.

Budisatrio juga mengapresiasi pemerintah yang menjalankan politik luar negeri bebas aktif dengan menjalin hubungan diplomatik yang setara dan saling menguntungkan. Hal ini sejalan dengan strategi Fraksi Gerindra yang mendukung langkah pemerintah dalam memperkuat kolaborasi internasional.

Keanggotaan Indonesia di BRICS dinilai strategis untuk memperjuangkan isu global, termasuk kemerdekaan Palestina. Budisatrio menjelaskan bahwa diplomasi multilateral melalui BRICS dapat memperkuat upaya Indonesia dalam menyuarakan kemerdekaan Palestina.

“Menteri Luar Negeri Sugiono sebelumnya menegaskan bahwa BRICS dapat menjadi wadah untuk terus menyuarakan isu Palestina. Ini sejalan dengan amanat UUD dan pesan Presiden Prabowo di berbagai forum internasional,” tambahnya.

Budisatrio juga menyatakan Indonesia disegani di mata dunia. Sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, posisi Indonesia dalam forum internasional semakin strategis, termasuk di BRICS.

“Pengaruh diplomatik Indonesia perlu dimanfaatkan untuk mengangkat isu Palestina dan memperjuangkan amanat konstitusi kita,” tandasnya.