DRadioQu.com, PESAWARAN – Curah hujan yang masih tinggi pada awal tahun 2025 ini menyebabkan Desa Kunyaian Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran, kembali dilanda banjir pada Jum'at, 21 Februari 2025. Bencana ini mengakibatkan beberapa rumah warga, khususnya di Dusun 3, terendam. Sekitar sepuluh rumah dilaporkan terdampak, dan sebagian besar warga harus mengungsi atau menderita kerugian material akibat bencana tersebut.
Kepala Desa Kunyaian, Octa Resvita Safitri, S.Pd., menyampaikan bahwa penyebab utama banjir ini adalah dangkalnya aliran Sungai Marga Punduh. Sungai tersebut terakhir kali dinormalisasi pada tahun 2010 oleh Pemerintah Provinsi Lampung. Namun, meskipun normalisasi dilakukan, kondisi sungai yang semakin dangkal akibat sedimentasi dan kurangnya perawatan rutin menyebabkan aliran air tidak lancar, sehingga mengarah pada banjir yang berulang.
Sebagai bentuk respons cepat, Pemerintah Desa Kunyaian segera menyiapkan bantuan untuk warga yang terdampak. Bantuan yang diberikan berupa nasi kotak dan paket sembako yang terdiri dari air mineral, beras, mie instan, serta telur. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban warga dalam menghadapi musibah yang terjadi.
"Upaya yang kami lakukan ini sebagai bentuk perhatian dan perlindungan terhadap warga kami. Meskipun bantuan ini tidak bisa sepenuhnya mengatasi permasalahan, kami berharap dapat sedikit meringankan penderitaan mereka," ujar Octa Resvita Safitri.
Namun demikian, Kepala Desa Kunyaian juga berharap adanya tindak lanjut dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung untuk mengatasi masalah banjir yang sudah menjadi langganan setiap tahun. Meskipun permasalahan ini telah sering diusulkan melalui forum Apdesi dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), hingga saat ini belum ada langkah konkret dari pihak berwenang untuk menanggulangi banjir di Kecamatan Marga Punduh.
“Harapan kami, baik Pemkab Pesawaran maupun Pemprov Lampung dapat segera menindaklanjuti usulan kami untuk mengatasi masalah banjir ini. Banjir yang sering terjadi mengancam keselamatan dan kesejahteraan warga, dan sudah seharusnya ada solusi permanen yang diambil,” lanjutnya.
Banjir yang terjadi di Desa Kunyaian juga menjadi refleksi atas pentingnya perhatian dan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah infrastruktur yang berhubungan dengan kelancaran aliran sungai dan pencegahan bencana alam. Dengan kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan masalah banjir yang selama ini menghantui bisa segera diatasi, sehingga warga dapat hidup lebih aman dan nyaman.
Pemerintah setempat dan masyarakat setuju bahwa diperlukan upaya lebih dalam untuk menjaga keberlanjutan pembangunan infrastruktur yang dapat mengurangi dampak bencana alam, dan mendesak agar prioritas penanganan masalah ini tidak terabaikan.
Ke depannya, diharapkan kolaborasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan masyarakat dapat lebih intensif dalam mencari solusi efektif dan berkelanjutan untuk mengurangi risiko bencana banjir yang sering melanda wilayah Marga Punduh. (Brm)