Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jahlil Lahadalia mengatakan keputusannya menata distribusi gas elpiji 3 kilogram

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jahlil Lahadalia mengatakan keputusannya menata distribusi gas elpiji 3 kilogram

Minggu, 09 Februari 2025

  


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jahlil Lahadalia mengatakan keputusannya menata distribusi gas elpiji 3 kilogram agar tidak ada lagi permainan harga di tingkat pengecer, bukan kebijakan populer. 

Namun, ketua umum Partai Golkar itu mengaku hal tersebut harus dilakukan agar masyarakat bisa membeli gas melon lebih murah sesuai harga ditetapkan pemerintah.

“Saya tahu ini adalah keputusan yang tidak populer bagi saya. Tetapi untuk memastikan hak-hak rakyat mendapat apa yang negara berikan, jangankan popularitas, nyawa pun siap saya berikan untuk rakyat, bangsa, dan negara," kata Bahlil dalam sambutannya pada pembukaan Rakernas Partai Golkar 2025 di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (8/2/2025).

Pemerintah sedang menata distribusi gas elpiji 3 kg dengan menerapkan penjualannya hanya melalui pangkalan resmi dan subpangkalan agar harga jual ke masyarakat bisa dipantau secara langsung.

Bahlil mengatakan kebijakan tersebut untuk memastikan penyaluran gas 3 kg tepat sasaran dan mencegah adanya permainan harga di tingkat agen pengecer. 

Menurut Bahlil pemerintah telah mensubsidi gas elpiji 3 kg senilai Rp 36.000 per tabung, sehingga masyarakat harusnya bisa mendapatkan gas melon itu maksimal seharga Rp 19.000 per tabung.

Bahlil mengatakan selama ini pihaknya menemukan masih banyak masyarakat yang membeli gas elpiji 3 kg di atas harga resmi, yakni Rp 20.000 bahkan Rp 30.000 per tabung.

Bahlil menegaskan hal itu sekarang tidak boleh dibiarkan lagi, sehingga pihaknya sedang menata distribus gas 3 kg agar tetap sasaran melalui penjualan hanya dibolehkan di tingkat pangkalan dan subpangkalan resmi.

Jika ada pangkalan yang menjual gas 3 kg di atas harga eceran tertinggi, maka izin pangkalannya akan dicabut.