DRadioQu PESAWARAN – Keluh kesah perangkat desa kembali mencuat. Hak penghasilan tetap (siltap) yang semestinya cair per triwulan kini hanya digelontorkan sebulan sekali dengan mekanisme berlapis. Akibatnya, dua bulan berikutnya menggantung dan berubah menjadi beban hidup.
“Dulu kalau triwulan ya langsung tiga bulan sekaligus keluar, meski telat tetap jelas. Sekarang ini sudah masuk September, tapi yang cair baru sampai Juni. Juli dan Agustus belum, padahal pengajuan sudah berulang,” ungkap salah satu perangkat desa di Kecamaan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dengan nada kecewa dalam percakapan WhatsApp, Sabtu (13/9/2025).
Ia menambahkan, proses pencairan pun tidak serentak di setiap desa dan berliku dengan tuntutan administrasi pajak. “Mau pengajuan saja lama, syaratnya berlapis. Setelah acc, pencairan pun hanya sebulan. Padahal kebutuhan keluarga jalan terus, bon harian numpuk,” tegasnya.
Perangkat desa menilai kondisi ini tidak adil, mengingat beban kerja mereka sama dengan aparatur lain. “Kalau yang di atas enak, tiap awal bulan gaji lancar. Kenapa yang paling bawah dibiarkan kesulitan? Kami ini sebenarnya dianggap apa?” keluhnya lagi.
Situasi ini disebut berdampak pada kinerja. “Kalau hak tidak jelas, wajar kalau perangkat kadang jarang masuk. Kami juga cari tambahan buat biaya anak dan keluarga. Kalau mau kerja efektif, hak perangkat desa harus dipenuhi,” pungkasnya. (Brm)