Para ilmuwan telah berhasil memecahkan misteri sinyal alien atau sinyal radio cepat (Fast Radio Burst atau FRB) yang terdeteksi pada tahun 2022

Para ilmuwan telah berhasil memecahkan misteri sinyal alien atau sinyal radio cepat (Fast Radio Burst atau FRB) yang terdeteksi pada tahun 2022

Rabu, 08 Januari 2025

 



Para ilmuwan telah berhasil memecahkan misteri sinyal alien atau sinyal radio cepat (Fast Radio Burst atau FRB) yang terdeteksi pada tahun 2022. Penemuan ini mengungkapkan bahwa sinyal misterius tersebut, yang sempat memicu spekulasi terkait keberadaan makhluk luar angkasa, sebenarnya berasal dari magnetosfer bintang neutron dengan medan magnet luar biasa kuat.

FRB, yang secara resmi dinamai FRB 20221022A, ditemukan berasal dari objek kosmik yang berjarak 200 juta tahun cahaya dari Bumi. Penemuan ini menandai pertama kalinya para peneliti berhasil menentukan sumber pasti dari fenomena sinyal alien, membuka wawasan baru tentang sifat peristiwa kosmik yang menakjubkan ini.

Bintang neutron terbentuk dari ledakan supernova yang meninggalkan inti bintang yang sangat padat. Bintang ini merupakan salah satu objek paling ekstrem di alam semesta; segumpal kecil materialnya yang seukuran gula batu dapat memiliki massa hingga satu miliar ton di Bumi.

Beberapa bintang neutron memiliki medan magnet yang sangat kuat, dikenal sebagai magnetar. Medan magnet magnetar triliunan kali lebih kuat daripada medan magnet Bumi, menciptakan lingkungan yang sangat ekstrem di mana atom-atom terpecah akibat kekuatannya.

Profesor Kiyoshi Masui, salah satu peneliti, menjelaskan, di sekitar magnetar, atom-atom tidak dapat bertahan karena medan magnetnya sangat kuat. “Energi yang tersimpan dalam medan magnet ini dapat dilepaskan sebagai gelombang radio, yang kemudian terdeteksi oleh teleskop di Bumi,” jelasnya.

Untuk menentukan asal FRB, para ilmuwan menganalisis kilauan sinyal alien, yaitu efek kedipan yang terjadi ketika gelombang radio berinteraksi dengan gas di sepanjang lintasannya.

Dr. Kenzie Nimmo, peneliti utama, menjelaskan, kilauan ini memungkinkan ilmuwan memastikan bahwa sinyal alien berasal dari jarak sangat dekat dengan bintang neutron, yaitu dalam radius ratusan ribu kilometer dari permukaannya

Hebatnya, para ilmuwan mampu mengidentifikasi lokasi asal sinyal alien dalam area selebar 10.000 kilometer, atau setara dengan jarak dari Edinburgh ke Cape Town. Presisi ini diibaratkan oleh Profesor Masui seperti mengukur lebar seutas DNA dari permukaan Bulan.

Sejak FRB pertama kali ditemukan pada 2007, ribuan sinyal alien serupa telah terdeteksi, tetapi asal-usulnya masih menjadi misteri. Penemuan ini tidak hanya mengonfirmasi bahwa FRB dapat berasal dari magnetosfer bintang neutron, tetapi juga memberikan alat baru untuk mempelajari lingkungan paling ekstrem di alam semesta.