Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta terus mengoptimalkan operasi modifikasi cuaca (OMC) pada Februari 2025 guna mengurangi dampak bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem. Pada hari kedua pelaksanaan OMC, penyemaian garam dilakukan dengan fokus di wilayah barat dan utara Jakarta.
Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD Jakarta sekaligus Juru Bicara OMC 2025 Michael Sitanggang menyatakan upaya ini diperlukan untuk meminimalisasi risiko hujan deras yang dapat memicu banjir di ibu kota.
"Potensi munculnya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat harus diwaspadai agar dapat mengurangi risiko bencana," ujarnya, Minggu (2/2/2025).
Dalam pelaksanaan OMC hari ini, BPBD Jakarta bekerja sama dengan BMKG, TNI AU, dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (PT RAI). Modifikasi cuaca dilakukan dengan menyemai 800 kilogram garam (NaCl) berukuran partikel 30-40 mikron dalam satu kali sorti penerbangan.
Kasi Opslat Lanud Halim Perdanakusuma Mayor Ari Firmansyah memastikan kesiapan dukungan operasional penerbangan dalam misi ini.
"Kami dari Lanud Halim siap mendukung kebutuhan pelaksanaan OMC serta memastikan pesawat dalam kondisi baik dan siap terbang," ungkapnya terkait modifikasi cuaca ekstrem Jakarta.
Menurut BMKG, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih akan terjadi di Jakarta hingga 4 Februari 2025, dengan arah angin dominan dari barat laut.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG Budi Harsoyo menambahkan peningkatan curah hujan di Jawa disebabkan beberapa faktor atmosfer, seperti penguatan Monsun Asia, fenomena seruakan dingin (cold surge), dan fenomena La Nina dengan status lemah.
Selain itu, Madden-Julian Oscillation (MJO) yang aktif di wilayah barat Indonesia, gelombang atmosfer ekuator Rossby Ekuator dan Kelvin, serta sirkulasi siklonik di Selat Karimata, Laut Halmahera, Laut Arafuru, dan Samudra Hindia selatan Jawa.
"Kombinasi faktor-faktor ini meningkatkan pembentukan awan konvektif yang berpotensi menyebabkan hujan lebat, sehingga perlu strategi penyemaian yang tepat," jelas Budi Harsoyo.
Selain modifikasi cuaca ekstrem Jakarta, BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan hujan lebat dan terus memantau informasi terkini dari BMKG dan pihak terkait.