Fitur yang Dikorbankan Apple demi iPhone Air

Fitur yang Dikorbankan Apple demi iPhone Air

Jumat, 19 September 2025

 Belum lama ini Apple resmi memperkenalkan iPhone Air secara global. Kehadiran perangkat ini langsung menarik perhatian dunia karena menyandang predikat sebagai iPhone tertipis sepanjang sejarah, dengan ketebalan hanya 5,64 mm.



Desain ramping tersebut memang menawan, tetapi di baliknya Apple harus melakukan sejumlah kompromi penting. Ada sembilan fitur yang dikorbankan demi menghadirkan iPhone Air sebagai ponsel tertipis, dan beberapa di antaranya cukup signifikan bagi pengguna setia iPhone.

Fitur yang Dikorbankan Apple demi iPhone Air

1. Kapasitas baterai lebih kecil

Konsekuensi terbesar dari bodi super tipis adalah ruang untuk baterai yang terbatas. iPhone Air hanya dibekali baterai 3.149 mAh, lebih kecil dibanding iPhone 17 (3.692 mAh) dan iPhone 17 Pro Max (5.088 mAh).

Daya tahannya pun lebih pendek, hanya sekitar 40 jam sekali isi daya, kalah jauh dari Pro Max yang mampu menembus 53 jam.

2. Kecepatan pengisian daya melambat

Selain kapasitas baterai, kecepatan pengisian daya juga mengalami penurunan. Jika iPhone 17 Pro mampu mengisi 50% dalam 20 menit, iPhone Air membutuhkan waktu 30 menit untuk mencapai level yang sama.

Meski masih mendukung MagSafe, pengguna kemungkinan lebih sering bergantung pada MagSafe Battery Pack agar tetap bisa beraktivitas seharian.

3. Kamera belakang hanya satu

Perbedaan mencolok lain terlihat pada sektor kamera. iPhone Air hanya dilengkapi satu kamera belakang 48 MP, menggunakan sensor yang sama dengan iPhone 17.

Namun, absennya kamera tambahan membuatnya lebih mirip perangkat kelas menengah. Fitur profesional, seperti ProRes, Apple Log 2, dan dukungan LiDAR juga tidak tersedia.

4. Tidak ada kamera ultrawide

Apple turut menghilangkan kamera ultrawide di iPhone Air. Padahal, fitur ini digemari pengguna muda untuk selfie bergaya gen Z, foto makro, hingga menangkap perspektif unik. Hilangnya kamera ultrawide menjadi sebuah kekurangan nyata bagi penggemar fotografi mobile.

5. Zoom terbatas tanpa telefoto

Kemampuan zoom iPhone Air hanya maksimal di 2x lossless. Di atas itu, kualitas gambar menurun drastis. Absennya kamera telefoto membuat pengguna yang sering memotret jarak jauh akan merasakan keterbatasan, apalagi dibandingkan dengan kompetitor Android yang lebih fleksibel.

6. Chipset “pro” yang dipangkas

Walau dibekali chip A19 Pro, performa iPhone Air tidak sepenuhnya setara dengan seri iPhone 17 Pro. GPU yang digunakan hanya memiliki 5 inti, sedangkan iPhone 17 Pro hadir dengan 6 inti.

RAM memang sama, yakni 12 GB, tetapi performanya terasa lebih terbatas. Tak heran jika banyak yang menyebutnya “Pro yang tidak benar-benar Pro”.

7. Layar lebih kecil dari seri plus

iPhone Air hadir dengan layar 6,5 inci. Ukuran ini lebih besar dari iPhone 17 standar (6,3 inci), tetapi lebih kecil dibandingkan seri Plus (6,7 inci).

Pilihan ukuran tersebut disebut Apple sebagai kompromi demi menjaga keamanan struktural, mengingat bodinya yang sangat tipis hanya ditopang rangka titanium.

8. Port USB masih standar lama

Meski sudah beralih ke USB-C, iPhone Air hanya mendukung kecepatan transfer data USB 2.0, berbeda dengan model Pro yang sudah menggunakan USB 3.0.

Bagi kreator konten, hal ini jelas menjadi kerugian karena proses pemindahan file, terutama video, menjadi jauh lebih lambat. Absennya fitur perekaman ProRes langsung ke penyimpanan eksternal juga mempertegas keterbatasannya.

9. Speaker tunggal tanpa stereo

Sektor audio juga ikut terkena imbas desain tipis. iPhone Air hanya memiliki satu speaker di bagian atas, tanpa dukungan stereo seperti seri lain. Apple tampaknya harus memilih prioritas, dan kualitas audio menjadi salah satu fitur yang dikorbankan.

Sebagai tambahan, Apple merilis iPhone Air Bumper, aksesori polikarbonat khusus untuk melindungi ponsel tipis ini dari risiko bengkok atau retak. Kehadiran bumper ini seakan mengakui desain tipis memang membutuhkan proteksi ekstra.

iPhone Air hadir sebagai terobosan Apple dalam menciptakan iPhone tertipis sepanjang sejarah. Namun, demi mewujudkan desain ramping tersebut, sejumlah fitur penting harus dikorbankan mulai dari baterai, kamera, performa, hingga audio.

Bagi pengguna yang mengutamakan estetika, iPhone Air tentu sangat memikat. Namun, bagi mereka yang membutuhkan daya tahan dan fitur lengkap, kompromi yang ada patut dipertimbangkan sebelum memilih perangkat ini.