Banjir besar yang menewaskan sedikitnya 10 orang di wilayah Vietnam tengah pekan ini mengubah jalan-jalan di kota wisata Hoi An -->

Banjir besar yang menewaskan sedikitnya 10 orang di wilayah Vietnam tengah pekan ini mengubah jalan-jalan di kota wisata Hoi An

Jumat, 31 Oktober 2025

  Banjir besar yang menewaskan sedikitnya 10 orang di wilayah Vietnam tengah pekan ini mengubah jalan-jalan di kota wisata Hoi An menjadi seperti kanal pada Kamis (30/10/2025), setelah sungai utama di kawasan itu mencapai ketinggian tertinggi dalam 60 tahun terakhir.



Hujan deras mengguyur provinsi pesisir Vietnam yang menjadi rumah bagi Hoi An, kota kuno berstatus Situs Warisan Dunia UNESCO sejak akhir pekan lalu, dengan curah hujan mencapai rekor 1,7 meter hanya dalam 24 jam.Penduduk terlihat menggunakan perahu kayu dan mengarungi air setinggi pinggang di jalan-jalan Hoi An yang terendam banjir pada Kamis. Lantai dasar rumah dan toko warga terendam air, seperti dilaporkan wartawan AFP di lokasi.

“Akhirnya kami menyerah,” ujar Tran Thi Ky, warga berusia 57 tahun, kepada AFP.

Ia mengatakan keluarganya telah berusaha menyelamatkan perabotan dengan menumpuknya di atas batu bata, namun kulkas, peralatan dapur, dan furnitur kayu kini hampir seluruhnya terendam air.

“Saya belum pernah mengalami banjir separah ini sepanjang hidup saya,” tambahnya dari balkon rumah dua lantainya.

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup Vietnam, sedikitnya 10 orang tewas dan 8 lainnya masih hilang akibat banjir besar ini. Lebih dari 128.000 rumah di lima provinsi tengah tergenang, dengan ketinggian air mencapai tiga meter di beberapa wilayah.

Selain itu, ribuan hektar lahan pertanian rusak dan lebih dari 16.000 ternak mati. Beberapa ruas jalan terputus akibat tanah longsor dan genangan air, sementara sekitar 5.000 hektar tanaman hancur total.

Badan Meteorologi Vietnam melaporkan bahwa Sungai Thu Bon, yang mengalir melewati Danang dan bermuara di laut dekat Hoi An, melampaui rekor banjir tahun 1964 sebesar 4 sentimeter, mencapai 5,62 meter pada Rabu malam.

Pemerintah juga melaporkan bahwa jalur pegunungan antara Danang dan Quang Ngai sempat tertutup longsor, namun sebagian telah dibuka kembali. Tim penyelamat menggunakan drone untuk mengirimkan air minum dan mi instan kepada puluhan warga yang terjebak di jalan tanpa makanan maupun air.

“Biasanya banjir berlangsung tiga hari, lalu kami bisa mulai membersihkan,” kata Le Thi Thi, warga Danang berusia 58 tahun.

“Namuni airnya bertahan lama sekali. Saya belum pernah melihat banjir setinggi ini.”

Meski air di beberapa wilayah seperti Danang dan Hue mulai surut, badan cuaca memperingatkan bahwa ketinggian air masih berada pada level “mengkhawatirkan”.

Para ilmuwan menegaskan bahwa perubahan iklim akibat aktivitas manusia memperparah intensitas bencana seperti badai, banjir, dan tanah longsor di kawasan Asia Tenggara.

Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025, bencana alam di Vietnam telah menyebabkan 187 orang meninggal atau hilang, dengan kerugian ekonomi mencapai lebih dari US$610 juta, menurut data pemerintah.