ChatGPT akan segera memiliki kemampuan untuk melakukan percakapan yang lebih bersifat erotis atau vulgar bagi pengguna dewasa terverifikas -->

ChatGPT akan segera memiliki kemampuan untuk melakukan percakapan yang lebih bersifat erotis atau vulgar bagi pengguna dewasa terverifikas

Sabtu, 18 Oktober 2025

 ChatGPT akan segera memiliki kemampuan untuk melakukan percakapan yang lebih bersifat erotis atau vulgar bagi pengguna dewasa terverifikas. Langkah ini menandai perubahan besar, karena selama hampir tiga tahun OpenAI melarang konten dewasa di platformnya.



Dilansir dari AP, Jumat (17/10/2025), CEO OpenAI Sam Altman menegaskan, perusahaannya bukan "polisi moral dunia” dan ingin memberikan kebebasan lebih bagi pengguna dewasa, sembari tetap membatasi akses bagi remaja.

OpenAI bukan perusahaan pertama yang mencoba memanfaatkan konten seksual berbasis AI. Sejak teknologi AI generatif berkembang pesat pada 2022, berbagai platform telah mencoba menghadirkan AI dengan fitur percakapan atau gambar bernuansa seksual. Namun, langkah ini kerap diiringi masalah hukum dan etika, termasuk penyalahgunaan teknologi oleh pengguna.

Altman menyebut, fitur percakapan dewasa ini juga menjadi bagian dari strategi OpenAI untuk meningkatkan pendapatan, di tengah kondisi perusahaan yang “membakar uang” lebih banyak dari yang dihasilkan.

Menurut Zilan Qian, peneliti dari Oxford University’s China Policy Lab, keputusan ini bisa menjadi cara cepat bagi OpenAI untuk memperoleh keuntungan finansial.

“Mereka tidak terlalu banyak mendapatkan pemasukan dari langganan, jadi menghadirkan konten erotis bisa menjadi sumber uang cepat,” kata Qian.

Penelitian Qian menunjukkan ada sekitar 29 juta pengguna aktif chatbot AI yang dirancang untuk hubungan romantis atau seksual, belum termasuk pengguna yang memanfaatkan chatbot umum seperti ChatGPT untuk tujuan serupa.

Namun, tren ini juga menimbulkan kekhawatiran. Qian memperingatkan potensi dampak negatif terhadap hubungan manusia di dunia nyata, terutama karena chatbot mampu tersedia 24 jam dan dapat memberikan interaksi emosional maupun seksual secara terus-menerus.

“ChatGPT sudah memiliki versi dengan suara. Jadi, apabilamereka melangkah ke arah ini, maka suara, teks, dan visual akan terintegrasi,” ujar Qian.