Google mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh pengguna Android terkait maraknya aplikasi VPN palsu yang beredar di Google Play Store.
Aplikasi tersebut menyamar sebagai layanan VPN legal, tetapi sebenarnya menyusupkan malware yang mencuri data pribadi hingga akses keuangan pengguna.
Peringatan ini muncul setelah meningkatnya unduhan VPN dari kalangan anak di bawah umur yang ingin melewati verifikasi usia pada situs-situs dewasa, menyusul aturan baru di Inggris dan Italia.Kondisi tersebut dimanfaatkan pelaku kejahatan siber untuk menyebarkan aplikasi VPN palsu melalui toko aplikasi maupun situs web.
Google menjelaskan, aplikasi berbahaya itu dapat menanamkan pencuri informasi, trojan akses jarak jauh, hingga trojan perbankan yang mampu menguras data sensitif pengguna, termasuk pesan dan kredensial akun finansial.
“Aktor ancaman menyebarkan aplikasi berbahaya yang menyamar sebagai layanan VPN sah di berbagai platform untuk membahayakan keamanan dan privasi pengguna,” tulis Google dalam situs resminya dikutip Sabtu (15/11/2025).
“Mereka sering memakai nama brand VPN tepercaya atau menggunakan rekayasa sosial, termasuk iklan bernuansa seksual atau isu geopolitik, untuk menargetkan pengguna rentan yang mencari akses internet aman.”
Menurut Google, pelaku kejahatan bahkan menggunakan kampanye iklan canggih untuk membuat aplikasi palsu tersebut tampak asli sehingga pengguna lebih mudah terjebak.
Begitu aplikasi terpasang, penyerang dapat menyuntikkan malware yang memberi mereka akses penuh ke perangkat. Data dapat dienkripsi untuk memeras korban, atau akun dapat diretas melalui kata sandi yang dicuri.
Bagaimana Mengenali VPN Asli?
Google menyarankan pengguna hanya memasang layanan VPN dari sumber tepercaya. Aplikasi legal biasanya memiliki:
- Lencana verifikasi VPN resmi di Google Play
- Google Play Protect aktif
- Ulasan pengguna yang konsisten
- Permintaan izin aplikasi yang wajar
- Tidak dipromosikan lewat iklan mencurigakan.
Google juga mengingatkan agar tidak mengunduh aplikasi dari tautan iklan, lampiran email, atau situs yang tidak jelas.
Jika ragu, pengguna dapat membatasi izin akses aplikasi atau memilih VPN yang sudah teruji dan direkomendasikan oleh media teknologi.