Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus
melakukan monitoring sekaligus percepatan pemulihan pascabencana di Sumatera
dan Aceh.
Fokus utama pemerintah adalah memastikan ketersediaan
energi, terutama BBM, listrik, dan LPG, bagi masyarakat di wilayah terdampak.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menjelaskan, distribusi
BBM menjadi tantangan tersendiri karena medan sulit dan akses yang belum
sepenuhnya terbuka untuk kendaraan besar seperti truk tangki.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, Pertamina menerapkan
strategi khusus, antara lain pengiriman BBM melalui jalur udara, distribusi
melalui angkutan laut, penggunaan kendaraan kecil dan motor pembawa drum BBM ke
titik-titik bencana, dan pendistribusian ini diawasi oleh Pertamina, BPH Migas,
dan Kementerian ESDM.
“BBM kita kirim dalam jumlah kecil menggunakan drum,
kendaraan kecil, hingga motor ke lokasi-lokasi bencana,” ujar Wakil Menteri
ESDM Yuliot Tanjung kepada wartawan, Jumat (12/12/2025).
Selain BBM, pemulihan sistem ketenagalistrikan juga
menunjukkan perkembangan signifikan. Sebagian besar jaringan transmisi telah
berhasil dipulihkan.
Untuk wilayah yang masih belum memungkinkan pemulihan
jaringan secara langsung, pemerintah menyiapkan pembangkit listrik sementara
seperti genset guna memastikan layanan listrik tetap berjalan.
Upaya pemulihan juga mencakup percepatan pasokan LPG untuk
kebutuhan rumah tangga serta operasional dapur umum di daerah terdampak
bencana.
Dengan langkah terpadu ini, pemerintah berharap kebutuhan
energi masyarakat dapat terpenuhi secara cepat dan merata hingga kondisi
kembali normal.
“Alhamdulillah, untuk ketersediaan BBM, LPG, dan kelistrikan
di beberapa daerah, pada prinsipnya sudah hampir seluruhnya bisa dipulihkan,”
tuturnya.