Xiaomi membagikan subsidi finansial senilai lebih dari 100
juta yuan atau sekitar Rp 238,4 miliar kepada jaringan diler mobilnya di
seluruh China. Insentif tersebut diberikan tanpa syarat sebagai bentuk
apresiasi atas kinerja penjualan yang terus meningkat.
Mengutip Carnewschina pada Senin (22/12/2025), Xiaomi
memberikan bonus sebesar 100.000 yuan per toko bagi diler yang dibangun pada
2024. Sementara itu, diler baru yang berdiri sebelum 15 Desember 2025
memperoleh subsidi hingga 500.000 yuan per toko.
Sumber yang mengetahui kebijakan tersebut menyebutkan,
insentif disalurkan dalam bentuk amplop merah atau bonus tunai menjelang akhir
tahun. Bahkan, beberapa diler dilaporkan menerima bonus lebih dari 4 juta yuan
atau setara Rp 9,5 miliar.
Langkah ini dinilai sejalan dengan ekspansi pesat jaringan
penjualan otomotif Xiaomi yang diiringi lonjakan penjualan. Hingga akhir
November 2025, Xiaomi Auto tercatat memiliki 441 toko di 131 kota di China,
serta 249 outlet layanan yang tersebar di 144 kota.
Dalam tiga bulan terakhir, jumlah toko Xiaomi Auto terus
bertambah signifikan. Perusahaan membuka 32 toko baru pada September, 22 toko
pada Oktober, dan 17 toko pada November, sehingga total penambahan mencapai 71
toko. Xiaomi menargetkan pembukaan 36 toko tambahan pada Desember 2025 di tujuh
kota.
Xiaomi resmi masuk ke industri otomotif pada Maret 2021.
Lebih dari empat tahun berselang, perusahaan telah meluncurkan dua model
kendaraan listrik, yakni sedan SU7 dan SUV YU7. Pada 20 November lalu, Xiaomi
juga mengumumkan kendaraan ke-500.000 telah keluar dari jalur produksi.
Dari sisi kinerja keuangan, pendapatan bisnis kendaraan
listrik Xiaomi mencapai US$ 4,10 miliar atau sekitar Rp 68,8 triliun pada
kuartal III 2025. Sepanjang 11 bulan pertama tahun ini, penjualan kumulatif
Xiaomi Auto mencapai 361.600 unit, terdiri atas 247.000 unit SU7 dan 114.600
unit YU7.
Secara bulanan, penjualan kendaraan Xiaomi juga menunjukkan
tren kenaikan bertahap, dari lebih dari 20.000 unit, meningkat ke 25.000 unit,
hingga melampaui 45.000 unit per bulan sejak awal 2025 hingga November.