DRadioQu.com, PESAWARAN – Di tengah keterbatasan akses infrastruktur, warga Dusun Robo, Desa Sukamaju, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran menunjukkan semangat gotong royong yang patut diapresiasi. Demi menjamin keselamatan dan kelancaran aktivitas sehari-hari, mereka secara swadaya memperbaiki Jembatan Cinangka, penghubung vital antara Desa Kedondong dan Sukamaju, pada Minggu (29/6/2025).
Jembatan yang menjadi urat nadi mobilitas warga itu mengalami kerusakan cukup parah. Alas papan yang menjadi penyangga utama telah lapuk dimakan usia dan tergerus oleh faktor alam. Kondisi tersebut sudah lama menjadi kekhawatiran warga, mengingat tingginya intensitas lalu lintas harian, baik oleh pelajar, pejalan kaki, kendaraan roda dua, maupun pengangkut hasil bumi dan kebutuhan pokok.
Meski perbaikan serupa pernah dilakukan oleh Pemerintah Desa Sukamaju pada Februari 2025 lalu, keterbatasan anggaran membuat penanganan hanya bersifat sementara. Harapan besar pun sempat digantungkan pada intervensi Pemerintah Kabupaten Pesawaran ataupun pihak berwenang di tingkat yang lebih tinggi. Sayangnya, hingga kini, upaya tersebut belum juga membuahkan hasil nyata.
Tidak ingin menunggu sampai korban jatuh, warga Dusun Robo memilih bertindak. Mereka mengumpulkan dana secara swadaya dan bergotong-royong memperbaiki jembatan tersebut. Bagi mereka, keselamatan dan akses yang layak tak bisa lagi ditunda.
"Karena ini kebutuhan urgens yang tak bisa ditawar lagi, maka kami sebagai pengguna jembatan ini perlu melakukan perbaikan demi lancarnya perjalanan guna berbagai macam kepentingan kami, sekaligus memberikan kenyamanan bagi setiap warga yang melintas di jembatan ini," ungkap Rudi, salah satu warga yang terlibat langsung dalam proses perbaikan.
Langkah ini pun mendapat apresiasi dari tokoh setempat. Undaya, Kepala Dusun Robo, menyatakan rasa bangganya atas kekompakan dan inisiatif warganya.
"Sebagai Kadus dan aparatur Desa Sukamaju ini, tentu kami bangga memiliki warga yang mempunyai solideritas tinggi dan bergerak tanpa diinstruksi demi kepentingan dan keselamatan bersama. Kami berharap, ini menjadi tamparan halus dan penggugah pihak terkait guna melakukan pembenahan sesuai dengan kewenangannya dengan segera demi kesejahteraan warganya yang menjadi prioritas negara," ujar Undaya.
Peristiwa ini mencerminkan semangat kemandirian masyarakat desa dalam menghadapi tantangan infrastruktur. Namun di balik itu, juga tersirat pesan yang tak boleh diabaikan: masih ada celah dalam pemenuhan hak dasar masyarakat terhadap akses jalan yang aman dan layak.
Semangat gotong royong warga Dusun Robo bukan semata aksi heroik, tetapi juga sinyal keras bagi para pemangku kebijakan untuk tidak menutup mata. Infrastruktur desa adalah tanggung jawab bersama, dan ketika warga harus mengurusi hal yang mestinya menjadi kewenangan pemerintah, maka sudah saatnya semua pihak melakukan refleksi dan pembenahan serius. (Brm)